Terima Kasih Anda Telah Berkunjung di Blog Abahe Nely

Minggu, 28 Oktober 2012

Muter-muter Dulu

“Tolong saya Dok”, kata Budi yang perwira militer pada dokter.

“Apa yang bisa saya bantu?”, tanya dokter.

“Beberapa hari yang lalu waktu saya pulang dari kantor, saya menangkap basah istri saya sedang berselingkuh dengan lelaki lain. Lalu saya ambil pistol saya dan saya acungkan pada istri saya. Lelaki selingkuhannya berkata bahwa percuma saya membunuh istri saya karena saya akan masuk penjara dan tidak pernah lagi bisa bersama istri saya. Saya luluh, lalu ia mengajak minum kopi”.

“Lalu apa masalahnya?”, tanya dokter.
“Dua hari kemudian istri saya melakukan hal yang sama dengan lelaki yang sama. Saya todongkan pistol ke arah lelaki selingkuhan istri saya, tapi sekali lagi ia membujuk bahwa kalaupun ia mati, istrinya akan berselingkuh lagi dengan lelaki lainnya. Saya luluh dan ia mengajak saya minum kopi”.

Sabtu, 20 Oktober 2012

Belajarlah Dari Sebatang Pensil

 
 
 
 
 
 
 
 
 
Seorang anak bertanya
kepada neneknya yang sedang
menulis sebuah surat.
"Nenek lagi menulis tentang
pengalaman kita ya? atau
tentang aku?" Mendengar
pertanyaan si cucu, sang
nenek berhenti menulis dan
berkata kepada cucunya,
"Sebenarnya nenek sedang
menulis tentang kamu, tapi
ada yang lebih penting dari isi
tulisan ini yaitu pensil yang
nenek pakai." "Nenek harap
kamu bakal seperti pensil ini
ketika kamu besar nanti" ujar
si nenek lagi.

Selasa, 16 Oktober 2012

Disini Gelap Yah..

Ini kisah keluarga Pak Adinata dikenal taat beragama. Sebagai seorang eksekutif di perusahaan asing, Pak Adinata lebih sering menghabiskan waktunya di kantor dan tugas ke luar negeri daripada menemani Lisa, sang istri yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga, dan David, anak satu-satunya yang baru berusia 12 tahun.

Pada hari kerja, sementara Pak Adinata berada di kantor dan Da
vid berada di sekolahnya, biasanya Lisa tinggal di rumah dan hanya di temani Mbok Yati yang sudah menjadi pembantu di rumah mereka selama 5 tahun terakhir.

Mungkin karena kesepian, diam-diam ternyata Lisa mempunyai seorang pacar gelap yang mengunjunginya saat jam kerja agar tidak kepergok Pak Adinata. Untung Mbok Yati bisa diajak kerja sama untuk menjaga rahasia ini setelah mendapat kenaikan gaji secara mendadak sebesar 25%.

Senin, 03 September 2012

Kamus Alay


Bagi yang suka berbahasa ALAY, hati-hati aja ya…..(Apalagi yang berdakwah dengan bahasa Alay) Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha: “Bahwasanya perkataan Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam itu selalu jelas sehingga bisa dipahami oleh semua yang mendengar.” (HR Abu Daud)

Ali radhiyallahu ‘anhu mengatakan: “Ajaklah bicara manusia sesuai dengan apa yang dia mengerti. Apakah kalian senang jika Allah dan Rasul-Nya didustakan?” (HR. Al-Bukhari, Kitabul ‘Ilmi, Bab Man khashsha bil ‘ilmi qauman duna qaumin karahiyatan an la yafhamu).

KAMUS ALAY:
Gue : W, Wa, Q, Qu, G
Lo : U
Rumah : Humz, Hozz
Aja : Ja, Ajj (Ajj bacanya apa ya?)
Yang : Iank/Iang, Eank/Eang (ada juga yang iiank/iiang)
Boleh : Leh
Baru : Ru
Ya/Iya : Yupz, Ia, Iupz
Kok : KoQ, KuQ, Kog, Kug
Nih : Niyh, Niech, Nieyh
Tuh : Tuwh, Tuch

Jumat, 25 Mei 2012

”Papa, Kembalikan Tangan Ita…..“

Sepasang suami isteri seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan anak-anak untuk diasuh pembantu rumah ketika mereka bekerja. Anak tunggal pasangan ini, perempuan berusia tiga setengah tahun. Sendirian di rumah, dia sering dibiarkan pembantunya yang sibuk bekerja.

Dia bermain diluar rumah. Dia bermain ayunan, berayun-ayun di atas ayunan yang dibeli papanya, ataupun memetik bunga matahari, bunga kertas dan lain-lain di halaman rumahnya.

Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dia pun mencoret semen tempat mobil ayahnya diparkirkan tetapi karena lantainya terbuat dari marmer, coretan tidak kelihatan. Dicobanya pada mobil baru ayahnya. Ya… karena mobil itu bewarna gelap, coretannya tampak jelas. Apa lagi kanak-kanak ini pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.

Selasa, 03 April 2012

Emas

Emas

Beberapa waktu yang lalu, di Mesir hidup seorang sufi yang tersohor bernama Zun-Nun. Seorang pemuda mendatanginya dan bertanya, “Guru, saya belum paham mengapa orang seperti Anda mesti berpakaian apa adanya, amat sangat sederhana. Bukankah di zaman ini berpakaian necis amat perlu, bukan hanya untuk penampilan namun juga untuk tujuan banyak hal lain.” Sang sufi hanya tersenyum; ia lalu melepaskan cincin dari salah satu jarinya, lalu berkata, “Sobat muda, akan kujawab pertanyaanmu, tetapi lebih dahulu lakukan satu hal untukku. Ambillah cincin ini dan bawalah ke pasar di seberang sana. Cobalah, bisakah kamu menjualnya seharga satu keping emas.”

Sabtu, 10 Maret 2012

Anda Bukan Pendeta

Sungguh cerita yang sangat menegangkan.......................


Seorang laki-laki sedang mengendarai mobilnya
Ketika tiba-tiba saja mobilnya mogok tepat di depan sebuah biara.
Hari sudah gelap dan biara itu berada di sebuah pegunungan.
Lelaki itu memutuskan untuk masuk ke biara untuk meminta
Pertolongan.
Maka diketuknya pintu biara dan
IA berkata kepada para pendeta yang membukakan pintu
"maaf permisi, Mobil saya mogok, dan Hari sudah malam,

Jumat, 02 Maret 2012

Kisah Cinta Suami — Pelajaran Bagi Kita

Sebelum membaca tulisan ini, siapkan secangkir kopi untuk mengatasi kejenuhan, serta siapkan secarik tissue barangkali nanti diperlukan. Tulisan ini saya copas dari -KASKUS-. Mongo disimak..
—————————————————————————————————————
Aku membencinya, itulah yang selalu kubisikkan dalam hatiku hampir sepanjang kebersamaan kami. Meskipun menikahinya, aku tak pernah benar-benar menyerahkan hatiku padanya. Menikah karena paksaan orangtua, membuatku membenci suamiku sendiri.
Walaupun menikah terpaksa, aku tak pernah menunjukkan sikap benciku. Meskipun membencinya, setiap hari aku melayaninya sebagaimana tugas istri. Aku terpaksa melakukan semuanya karena aku tak punya pegangan lain. Beberapa kali muncul keinginan meninggalkannya tapi aku tak punya kemampuan finansial dan dukungan siapapun. Kedua orangtuaku sangat menyayangi suamiku karena menurut mereka, suamiku adalah sosok suami sempurna untuk putri satu-satunya mereka.

Jumat, 17 Februari 2012

Si Gagap Sukses Jadi Salesman

Suatu hari ada orang gagap dateng melamar jadi salesman buku.
Si Gagap memberi salam pada manajer HRD : “Pe…Ppper..misi….., Bu ”
Manajer HRD : “Ada yang bisa bantu Pak ?”
Si Gagap : “S..ss..saya….mmm..mmmau mme…lammmarrrr jj..jjadi ss ..sales, Bu,”
Manajer HRD : “ Yang normal, cakep dan cantik aja nggak bisa jualan, apalagi yang gagap kaya anda. Menjual barang itu modal utama adalah keyakinan bisa menjual, apa anda yakin bisa jadi salesman??”
“Bbb..bb.bisa Bu, pepep..pas pasti bisa Bu. ” jawab si Gagap mantap.
Lalu manajer HRD memberi kesempatan dan menerima lamaran si Gagap dengan berbagai syarat, selain itu juga lebih didorong oleh faktor kasihan.
Esok harinya, ternyata Si Gagap berhasil menjual buku sesuai target perusahaan. Setiap target penjualan yang diberikan oleh perusahaan, selalui berhasil tercapai.

Selasa, 24 Januari 2012

Tiga Pertanyaan

Ada seorang pemuda yang mencari seorang guru
agama, pemuka agama atau siapapun yang bisa
menjawab tiga pertanyaannya. Akhirnya sang
pemuda itu menemukan seorang bijaksana.
Pemuda (P) : Anda siapa? Bisakah menjawab pertanyaan-pertanyaan
saya?
Bijaksana (B) : Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan
menjawab pertanyaan anda.
P : Anda yakin? Sedang profesor dan banyak orang pintar saja
tidak mampu menjawab pertanyaan saya.
B : Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya.
P : Saya punya tiga buah pertanyaan.
1. Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukkan wujud Tuhan kepada
saya.

Jumat, 20 Januari 2012

Manisnya Buah Kejujuran

Pada suatu hari ada seorang penebang kayu yang sedang menebangi cabang sebuah pohon yang melintang di atas sungai. Tiba-tiba kapaknya terjatuh ke sungai itu. Ketika ia mulai menangis, Raja menampakkan diri dan bertanya, “Mengapa kamu menangis?” Si penebang kayu menjawab bahwa kapaknya telah terjatuh ke dalam sungai.
Segera Raja masuk ke dalam air dan muncul dengan sebuah kapak emas.

“Inikah kapakmu?” Raja bertanya.

“Bukan,” si penebang kayu menjawab.

Raja masuk kembali ke air dan muncul dengan kapak perak. “Inikah kapakmu?” Raja bertanya lagi.

“Bukan,” si penebang kayu menjawab.

Sekali lagi Raja masuk ke air dan muncul dengan kapak besi. “Inikah kapakmu?” Raja bertanya.

“Ya!” jawab si penebang kayu.

Raja sangat senang dengan kejujurannya dan memberikan ketiga kapak itu kepadanya. Si penebang kayu pulang ke rumahnya dengan hati bahagia.

Selasa, 17 Januari 2012

Ayah, Anak dan Burung Gagak

Pada suatu sore seorang ayah bersama anaknya yang
baru saja menamatkan pendidikan tinggi duduk
berbincang-bincang di halaman sambil memperhatikan
suasana di sekitar mereka.
Tiba-tiba seekor burung gagak hinggap di ranting pohon. Si
ayah lalu menunjuk ke arah gagak sambil bertanya,
“Nak, apakah benda tersebut?”
“Burung gagak”, jawab si anak.
Si ayah mengangguk-angguk, namun beberapa saat kemudian
mengulangi lagi pertanyaan yang sama. Si anak menyangka
ayahnya kurang mendengar jawabannya tadi lalu menjawab
dengan sedikit keras,
“Itu burung gagak ayah!”

Jumat, 13 Januari 2012

Mangkok Tanpa Alas

Seorang raja bersama pengiringnya keluar dari
istananya untuk menikmati udara pagi. Di keramaian,
ia berpapasan dengan seorang pengemis.
Sang raja menyapa pengemis ini, “Apa yang engkau inginkan
dariku?”
Si pengemis itu tersenyum dan berkata, “Tuanku bertanya,
seakan-akan tuanku dapat memenuhi permintaan hamba.”
Sang raja terkejut, ia merasa tertantang, “Tentu saja aku dapat
memenuhi permintaanmu. Apa yang engkau minta, katakanlah!”
Maka menjawablah sang pengemis, “Berpikirlah dua kali, wahai
tuanku, sebelum tuanku menjanjikan apa-apa.”
Rupanya sang pengemis bukanlah sembarang pengemis.
Namun raja tidak merasakan hal itu. Timbul rasa angkuh dan tak
senang pada diri raja, karena mendapat nasihat dari seorang
pengemis. “Sudah aku katakan, aku dapat memenuhi
permintaanmu. Apapun juga! Aku adalah raja yang paling
berkuasa dan kaya-raya.”