Suatu hari ada orang gagap dateng melamar jadi salesman buku.
Si Gagap memberi salam pada manajer HRD : “Pe…Ppper..misi….., Bu ”
Manajer HRD : “Ada yang bisa bantu Pak ?”
Si Gagap : “S..ss..saya….mmm..mmmau mme…lammmarrrr jj..jjadi ss ..sales, Bu,”
Manajer HRD : “ Yang normal, cakep dan cantik aja nggak bisa jualan,
apalagi yang gagap kaya anda. Menjual barang itu modal utama adalah
keyakinan bisa menjual, apa anda yakin bisa jadi salesman??”
“Bbb..bb.bisa Bu, pepep..pas pasti bisa Bu. ” jawab si Gagap mantap.
Lalu manajer HRD memberi kesempatan dan menerima lamaran si Gagap
dengan berbagai syarat, selain itu juga lebih didorong oleh faktor
kasihan.
Esok harinya, ternyata Si Gagap berhasil menjual buku sesuai target
perusahaan. Setiap target penjualan yang diberikan oleh perusahaan,
selalui berhasil tercapai.
Pada acara resepsi ultah perusahaan, Si Gagap mendapat penghargaan
sebagai salesman buku yang paling sukses. Dan pada acara itu si Gagap
diberi kesempatan pidato untuk menyampaikan kiat susksesnya jualan buku
:
Ini kutipan pidato si Gagap ( setelah diedit dengan redaksi yang
benar dan sesuai maksudnya ) : “ Sederhana saja kok kiatnya. Setiap
menemui calon pembeli, saya jelaskan dulu intisari buku dan penulisnya.
Lalu saya tanya pada calon pembeli ‘apakah anda mau beli buku ini atau
hanya ingin mendengar saya membacakan isi buku ini ?’ Nah, ternyata
semua orang lebih memilih membeli buku yang saya tawarkan daripada
mereka mendengarkan saya membacakan buku yang saya tawarkan. “